Kenapa Takut Gelap (Setan) ???

Dikisahkan, ada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tunggalnya.

Karena rasa kuatir yang sangat, ditambah maraknya berita penculikan

di media massa, si ibu pun memberi nasihat kepada putranya, "Nak,

kalau matahari sudah tidak bersinar lagi, jangan keluar rumah ya.

Karena saat gelap seperti itulah roh jahat mulai bermunculan. Ada

yang disebut kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Pokoknya mahkluk

jelek, hitam, dan jahat. Maka belajar baik-baik di dalam rumah saja

ya, terutama malam hari, oke?" sang anak, yang sedikit penakut,

dengan senang hati mematuhi nasehat ibunya.

Setelah beranjak remaja, si anak tumbuh menjadi pemuda cilik yang

penakut dan pengecut. Seringkali, ketakutannya yang berlebihan itu

terbawa-bawa dalam mimpi. Tidak jarang, ketika tidur ia tiba-tiba

terbangun dengan berteriak histeris serta bersimbah peluh ketakutan.

Kedua orangtuanya pun menjadi khawatir melihat perkembangan jiwa si

anak. Berbagai nasehat bernada menghibur yang disampaikan si orangtua

kepada anaknya tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan, kadang si anak

justru merasa orangtuanya berusaha mencelakai dia.

Suatu hari, sang kakek mendengar kondisi cucunya tersebut. Maka, ia

pun segera menyempatkan diri berkunjung ke rumah anaknya. Setelah

memikirkan dengan seksama, suatu sore, si kakek mengajak cucunya

berjalan-jalan ke pasar malam bersama-sama dengan beberapa orang

tetangga dan teman si cucu. Sesampainya di pasar malam itu, mereka

pun bersenang-senang. Sang cucu dan teman-temannya bermain dan

melihat berbagai pertunjukkan hingga malam hari. Setelah puas dan

lelah bermain, mereka pun berjalan kaki pulang ke rumah.

Tiba di rumah, si kakek meneruskan berbincang santai dengan

cucunya. "Cucuku, terang dan gelap adalah sifat alam. Tidak ada

hubungannya dengan roh gentayangan dan kejahatan. Sudah kita buktikan

sendiri, kan? Bukankah sepanjang jalan dalam kegelapan tadi tidak ada

satu pun roh jahat yang mengganggu? Ketahuilah, roh jahat hanya ada

di pikiran kamu sendiri. Usir dia dari pikiranmu, maka tidak akan ada

yang namanya roh jahat di muka bumi ini. Kakek yang sudah setua ini

telah membuktikan sendiri. Ketakutan hanya ada di pikiran kita.

Gunakan pikiranmu untuk hal-hal yang baik, maka engkau akan membuat

segalanya menjadi baik, indah, dan membahagiakan. "

Demikianlah, berkat kata-kata bijak dari si kakek, lewat proses

waktu, akhirnya si cucu mampu mengubah mindset dan memiliki kesehatan

mentalitas yang positif. Ia pun tumbuh jadi pemuda yang pemberani.

Pembaca yang budiman,

Mendidik anak dengan nada ancaman atau dengan menakutinya, walaupun

untuk tujuan yang baik, bisa berdampak buruk dan merusak kesehatan

mental, bila tidak disertai dengan pengertian benar!

Hukum pikiran bersifat universal dan berlaku untuk siapa saja, baik

anak-anak atau orang dewasa, yakni you are what you think, Anda

adalah apa yang Anda pikirkan! Maka, apa yang kita pikirkan, itulah

yang akan terjadi. You are what you believe, Anda adalah apa yang

Anda percayai!

Karena itu, kalau yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita setiap

hari adalah hal-hal yang negatif, dampaknya akan destruktif atau

merusak. Sebaliknya, kalau baik dan positif sifatnya, tentu dampak

dalam kehidupan kita akan menjadi positif dan konstruktif.

Salam Sukses Luar Biasa!!!!

Previous
Next Post »
Show comments
Hide comments