Anak Katak Dan Hujan

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langittiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?"ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambutrangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita.Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anakkatak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang.Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonanmeliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buatsi katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanyasi anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu jugapertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan.Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencangyang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kianmenjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisabilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuhinduknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnyasambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tandaketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangitanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lamalagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak,memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaranpetir yang begitu menyilaukan.
Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujandatang. Hujan datang! Horeeee!"**
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidakdatang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar olehdayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan.Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yangbertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulahsebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangansembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insyaAllah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersamakesukaran ada kemudahan.

oggix.com : Free Shoutbox & Complete Blog Tools






Previous
Next Post »
Show comments
Hide comments