Membeli Waktu

Indra adalah seorang karyawan perusaahan yangcukup terkenal di Jakarta, memiliki dua putra. Putrapertama baru berusia 9 tahun bernama Leo dan putrake dua berusia 2 tahun bernama Faiz.
Seperti biasa jam 21.00 Indra sampai di rumahnya di salahsatu sudut Jakarta, setelah seharian penuh bekeja dikantornya. Dalam keremangan lampu halaman rumahnyadia melihat Leo putra pertamanya di temani bik Yatipembantunya menyambut digerbang rumah."Kok belum tidur Leo?" sapa Indra sambil menciumanaknya.
Biasanya Leo sudah tider ketika Indrapulang dari kantor dan baru bangun menjelang Indraberangkat ke kantor keesokan harinya. "Leo menunggu Papa pulang, Leo mau tanya, gaji Papaitu berapa sih Pa?" kata Leo sambil membuntutipapanya.
"Ada apa nih kok tanya gaji papa segala?
"Leo Cuma pingin tahu aja kok Pa?
"Baiklah coba Leo hitung sendiri ya. Kerja papasehari di gaji Rp 600.000,-, nah selama sebulanrata-rata dihitung 25 hari kerja. Nah berapa gajipapa sebulan?"
"Sehari Papa kerja berapa jam Pa?" tanya Leo lebih lanjut.
"Sehari papa kerja 10 jam Leo, nah hitung sana, Papamau melepas sepatu dulu."
Leo berlari ke meja belajarnya dan sibukmencoret-coret dalam kertasnya menghitung gajipapanya. Sementara Indra melepas sepatu dan meminum teh hangat buatan istri tercintanya.
"Kalau begitu, satu bulan Papa di gaji Rp15.000.000,-, ya Pa? dan satu jam papa di gaji Rp.60.000,-.
" Kata Leo setelah mencorat-coret sebentardalam kertasnya sambil membuntuti Indra yang beranjak menuju kamarnya.
"Nah, pinter kamu Leo. Sekarang Leo cuci kaki lalubobok.
" Perintah Indra, namun Leo masih sajamembuntuti Indra sambil terus memandang papanyayang berganti pakaian.
"Pa, boleh nggak Leo pinjam uang Papa Rp. 5.000,-saja?" tanya Leo dengan hati-hati sambil menundukkankepalanya.
"Sudahlah Leo, nggak usah macam-macam, untuk apaminta uang malam-malam begini. Kalau mau uang besok saja, Papa kan capek mau mandi dulu. Sekarang Leotidur supaya besuk tidak terlambat ke sekolah!"
"Tapi Pa.."
"Leooo!! Papa bilang tidur!
"bentak Indramengejutkan Leo.Segera Leo beranjak menuju kamarnya. Setelah mandiIndra menengok kamar anaknya dan menjumpai Leobelum tidur. Leo sedang terisak pelan sambilmemegangi sejumlah uang. Indra nampak menyesaldengan bentakannya.
Dipegangnyalah kepala Leo pelan dan berkata:"Maafkan Papa ya nak. Papa sayang sekali sama Leo."ditatapnya Leo anaknya dengan penuh kasih sambilikut berbaring di sampingnya.
"Nah katakana pada Papa, untuk apa sih perlu uang malam-malam begini. Besok kan bisa, jangankan Rp.5.000,-, lebih banyak dari itupun akan Papa kasih."
"Leo nggak minta uang Papa kok, Leo cuma mau pinjam.Nanti akan Leo kembalikan, kalau Leo udah menabung lagi dari uang jajan Leo."
"Iya, tapi untuk apa Leo?
" tanya Indra dengan lembut.
"Leo udah menunggu Papa dari sore tadi, Leo nggakmau tidur sebelum ketemu Papa. Leo pingin ngajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Mamasering bilang bahwa waktu papa berharga. Jadi Leo ingin beli waktu Papa."
"Lalu?" tanya Indra penuh perhatian dan kelihatanbelum mengerti.
"Tadi Leo membuka tabungan, ada Rp 25.000,-. Tapikarena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp.60.000,-, maka untuk setengah jam berarti Rp.30.000,-. Uang tabungan Leo kurang Rp. 5.000,-. MakaLeo ingin pinjam pada Papa. Leo ingin membeli waktu Papa setengah jam saja, untuk menemani Leo main ulartangga. Leo rindu pada Papa.
" Kata Leo polos denganmasih menyisakan isakannya yang tertahan.
Indra terdiam dan kehilangan kata-kata. Bocah kecil itu dipeluknya erat-erat, bocah kecil yangmenyadarkan bahwa cinta bukan hanya sekedar ungkapankata-kata belaka namun berupa ungkapan perhatian dankepedulian.


Just fun with surfing in another site :
http://ninafkoe.multiply.com
Previous
Next Post »
Show comments
Hide comments