Dokter, Saya Keguguran Lagi....

Kiriman Teman ...

Usai shalat Zuhur di siang itu, seorang ibu berusia
kira-kira hampir 40 tahun datang ke tempat saya
bersama supirnya untuk menjemput. Ibu itu bernama
Loli, -sebutlah demikian-. Seorang ibu pebisnis,
peduli masyarakat dan mencintai Allah sepenuh hati.
Itu setidaknya deskripsi singkat yang saya tahu
tentang beliau.
Perjalanan menuju tempat pertemuan di daerah Slipi
penuh pembicaraan agama yang antusias. Saya bersyukur
kepada Allah Swt atas pertemuan yang sarat berkah ini.
Hingga dalam babak-babak awal perjalanan, meluncurlah
sebuah kalimat tanya dari mulut ini, "Ibu Loli sudah
berapa anaknya?" Saya menganggap hal ini wajar
ditanyakan sebagai pembuka bicara.
"Alhamdulillah belum punya, pak!" jawabnya.
Mendengarnya saya menyesal... tersedak...! Hampir saja
saya meminta maaf atas pertanyaan tadi. Saya khawatir
itu membuatnya sedih.
"Alhamdulillah Allah belum kasih… tapi saya senang
kok! Mungkin Allah belum kasih saya anak supaya saya
bisa mencintaiNya selalu" beliau menambahkan.
Saya mengira jawaban yang ibu Loli lontarkan adalah
jawaban orang sedih untuk membesarkan hati. Namun
ternyata dugaan saya salah!

***

Ibu Loli bercerita kepada saya bahwa sudah 12 tahun ia
menikah. Selama itu ia dan suami selalu berharap agar
Allah Swt memberi mereka anugerah keturunan. Selama
itu ia selalu meminta kepada Allah apa yang ia
inginkan berupa keturunan. Lama-kelamaan ia berpikir
bahwa selama ini ia telah mendikte Allah Swt, seolah
Allah tidak tahu kebutuhan hambaNya.
"Akhirnya saya jadi malu juga selalu meminta dalam
berdoa kepada Allah. Sejak saat itu saya serahkan
kepadaNya apa yang terbaik untuk saya, dan saya
semakin bertambah cinta kepada Allah" jelas ibu Loli.
Cinta kepada Allah terus tumbuh di hati Loli. Malah
Allah hadirkan sebuah buku yang amat indah untuk
dibaca dan buku itu berisikan tentang hubungan Allah
dan hambaNya.
"Tiga kali saya baca buku itu, tiga kali saya hamil
dan tiga kali saya keguguran…" Loli berujar.
"Dalam buku itu saya membaca bab MENCINTAI ALLAH. Usai
membaca bab itu hati saya senang dan Allah Swt
mentaqdirkan saya hamil. Saya amat bergembira dan saya
merawat kehamilan saya sebaik mungkin. Saya bersyukur
kepada Allah Swt atas karunia berharga ini."
"Namun begitu pindah ke bab TAWAKKAL, saya merasa
bahwa semua urusan hidup sudah Allah atur. Saya
berpasrah kepadaNya… dan setelah itu saya keguguran.
Tapi saya dapati hati saya tidak sedih karenanya. Saya
mencoba bersabar dan pasrah dengan ketentuan Allah
Swt. Saya rasakan, semuanya jadi indah lho pak kalau
kita pasrahkan pada ketentuanNya! " tegas ibu Loli.
Saya terdiam... menyimak dengan dalam setiap
kalimatnya. Saya berharap ibu Loli menjelaskan lagi
lebih jauh bagaimana dia bisa melewati hal-hal getir
dengan senyum dan sabar.

***
Ruangan RS bersalin itu dipenuhi 4 orang. Warna putih
mendominasi di setiap sudut. Pucat setiap warna yang
hadir dalam ruangan yang merebak aroma obat-obatan.
Sepucat wajah keempat orang yang menemani Loli di
dalamnya.

"Itu kali ketiga saya mengalami pendarahan dari
rahim..." bu Loli mencoba menjelaskan. Ia mengalami
pendarahan cukup serius dari kehamilannya hingga ia
jatuh pingsan. Suaminya segera membawa mobil dengan
kencang ke RS bersalin tempat Loli selalu memeriksa
kandungan. Kebetulan mama Loli yang berdomisili di
Belanda beberapa hari itu ada di Jakarta dan
mendampingi buah hatinya untuk menghadapi kejadian
yang tidak mengenakan ini.

Mobil diparkir dan Loli pun dibawa segera ke ruang
tindakan. Hanya dalam beberapa puluh menit dokter dan
perawat yang menangani telah tahu hasil dari
pendarahan yang terjadi. KEGUGURAN, itulah berita
pahit yang akan mereka sampaikan.
Menetes air mata saat suami dan mama Loli mendengar
berita dokter. Tubuh mereka berguncang dan bibir pun
digigit untuk meredam duka. Tak terbayang betapa ujian
ini terjadi berulang-ulang. Tiga kali sudah berarti
Loli dan suaminya mengalami hal serupa setelah 12
tahun menikah.

***

Selang beberapa lama Loli siuman. Ia membuka mata dan
ia dapati ada 4 orang yang ia kenal di sana. Mama,
suami, dokter dan seorang perawat.
Loli menatapi satu per satu wajah mereka dengan
seksama. Semuanya tersenyum, namun senyum tersebut
tidak menyibak ketulusan. Loli menduga bahwa ada hal
yang mereka sembunyikan dari dirinya. Pandangan pun ia
lemparkan ke arah dokter. Loli pun bertanya,
"Dokter...., saya keguguran ya?!"
Sang dokter tak sanggup berkata apa-apa. "Dokter....,
saya keguguran ya?! Dokter...., saya keguguran ya?!"
berkali-kali Loli bertanya kepada dokter, namun dokter
tak mau bicara.
"Dokter...., saya keguguran ya?! Ah pak dokter...,
bilang aja kalau saya keguguran... ! Saya ikhlas kok
kalau memang benar begitu" ujar Loli.
Karena didesak berkali-kali, dokter pun menyampaikan
seadanya. Suami & mama Loli kembali meneteskan air
mata, tak sanggup mereka bayangkan betapa hati Loli
akan menderita. Namun aneh, Loli tak sedikit pun
menunjukkan gurat kesedihan... hingga akhirnya ia pun
dibawa pulang ke rumah.

***

"Betul lho pak saya gak sedih saat itu. Saya pasrah
banget sama Allah! Saya sendiri bingung kok punya
perasaan yang amat beda dengan kebanyakan orang.
Hingga dalam perjalanan pulang malam itu, ibu saya
bilang, 'Loli, mama bingung sama kamu... kok kamu gak
ada sedih-sedihnya sedikitpun. Mama aja sampai nangis
berkali-kali mikirin nasibmu. Eh..., orang yang
ditangisin cuma bisa cengengesan doang!" jelas bu Loli
bersemangat.

***
Saya kagum sekali menyimak cerita ini. Betapa indah
halawatul iman yang Allah berikan kepada ibu Loli.
Hingga manisnya nikmat dan getirnya musibah dapat
dirasakan dengan kesyukuran dan kesabaran.
Saya kagum dan salut... dalam hati saya bergumam,
"Hebat... hebat... hebat dan mengagumkan sosok ibu
yang satu ini!" seperti Rasulullah Saw mengatakan hal
serupa kepada setiap mukmin yang bersyukur & bersabar
bahwa mereka teramat mengagumkan.

"Sungguh mengagumkan keadaan orang mukmin. Keadaan
mereka senantiasa mengandung kebaikan. Hal demikian
itu tidak akan terjadi, kecuali bagi orang mukmin.
Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, hal itu
merupakan kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa
kesusahan, ia bersabar. Itupun, juga merupakan
kebaikan untuknya." HR. Muslim

Kebaikan Allah Swt semoga untukmu selalu, bu Loli!

Salam,
Bobby Herwibowo
www.kaunee.com

Previous
Next Post »
Show comments
Hide comments