Sikap NU terhadap Ahmadiyah

sumber : www.nu.or.id

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan lagi seruannya agar
kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) tak berpolemik perkara
Ahmadiyah. Sebab, para ulama dan NU secara organisasi, telah
menetapkan Ahmadiyah menyimpang dari Islam.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi didampingi
Sekretaris Jenderal PBNU Endang Turmudi, dalam konferensi pers di
Kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (11/6) kemarin.

Dalam kesempatan yang juga dihadiri para petinggi badan otonom
(banom) dan lembaga di bawah naungan PBNU itu, Hasyim menjelaskan,
pihaknya tak bertanggung jawab jika ada warganya yang berbeda
pandangan dengan keputusan organisasi dan para ulama.

"Kalau ada yang berbeda pandangan, PBNU tidak bertanggung jawab. Itu
pendapat pribadi yang pasti akan dipertanggungjawabk an juga secara
pribadi," tegas Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam,
Malang, Jawa Timur, itu.

Jika ada banom, lembaga maupun lajnah di bawah PBNU yang tak
mengikuti keputusan itu, imbuh Hasyim, maka pihaknya akan memberikan
peringatan keras. "Peringatan dulu, mungkin saja mereka tidak tahu.
Tapi, kalau tidak mempan, ya, diberi sanksi," tandasnya.

PBNU telah menginstruksikan kepada kalangan Nahdliyin di seluruh
Tanah Air agar tak lagi berpolemik terkait perkara Ahmadiyah. Sebab,
ulama NU sudah menetapkan bahwa aliran tersebut menyimpang dari
ajaran Islam.

Instruksi itu dikeluarkan PBNU di Jakarta, Jumat (6/6) lalu.
Instruksi untuk seluruh tingkatan kepengurusan NU itu ditandatangani
Rais Syuriyah PBNU KH Chotibul Umam, Ketua Tanfidziyah PBNU Ahmad
Bagdja, dan Sekretaris Jenderal Tanfidziyah PBNU Endang Turmudzi.

Selain itu, pimpinan tertinggi organisasi kemasyarakatan Islam
terbesar di Tanah Air ini jug menginstruksikan kepada warga dan
jajaran kepengurusan NU se-Indonesia agar tak melibatkan diri terkait
kasus penyerangan massa Front Pembela Islam (FPI) terhadap aktivis
Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB)
di Jakarta, 1 Juni lalu.

PBNU menegaskan, kasus yang kemudian disusul tuntutan pembubaran FPI
pimpinan Riziq Shihab itu tidak ada kaitannya dengan NU sebagai
organisasi. Dengan demikian, kalangan Nahdliyin diharapkan tidak
terprovokasi atas kasus tersebut. (rif)

Previous
Next Post »
Show comments
Hide comments